Senin, 29 September 2014

Kajian Kelayakan Coil Gun/Gauss Gun Sebagai Senjata Bertenaga Listrik Berbiaya Rendah

Link 1
Link 2 (pdf)


KAJIAN KELAYAKAN COIL GUN/GAUSS GUN
SEBAGAI SENJATA TENAGA LISTRIK BERBIAYA RENDAH



Penulis:
Bowo Suranto, S.Si

BUKIT HARAPAN
KERINCI KANAN, SIAK SRI INDRAPURA, RIAU


Apa itu coil gun atau gauss gun?
Coil gun atau gauss gun merupakan suatu alat/instrumen yang dapat mempercepat sebuah proyektil/peluru berbahan besi (ferromagnetic) bergerak di dalam sebuah tabung, dan terlontar dengan kecepatan tertentu dengan memanfaatkan tenaga magnet akibat adanya efek electromagnet sesaat didalam tabung tersebut. Coil gun tidak menghasilkan bunyi, dentuman, ledakan atau percikan api dari tembakan tersebut.

Apa aplikasi dari mempelajari coil gun?
Coil gun/Gauss gun adalah suatu bentuk motor linier yang dapat mempercepat pergerakan sebuah projectil. Dengan mempelajari coil gun maka kita akan banyak belajar tentang teorema fisika dasar yang berhubungan dengan listrik dan magnet. Dengan mempelajari coil gun juga kita akan tahu bagaimana caranya membuat electromagnet berdaya besar, karena coil gun hanya bekerja pada electromagnet berdaya besar, sehingga kedepannya sebagai aplikasi dari coil gun akan dapat membuat dibuat senjata, penembak sebuah roket atau pelontar pesawat bahkan sampai keluar angkasa, tanpa ledakan, tanpa bunyi dan tanpa efek samping yang terjadi akibat ledakan tersebut.

Kenapa teknologi coil gun sampai sekarang belum termanfaatkan?
Pemanfaatan coil gun sebagai senjata sampai sekarang belum termanfaatkan karena masih kalah efektif dari pada senjata konvensional yang menggunakan tenaga kimia (mesiu). Kelemahan coil gun terletak pada fisiknya yang besar, tenaganya yang kurang dan power (baterai) yang masih lemah. Sistem coil gun akan termanfaatkan apabila telah menghasilkan tenaga lontar yang sangat besar dengan body dan baterai yang tidak terlalu besar. Untuk menghasilkan yang demikian maka diperlukan teknologi yang dapat menahan dan melepaskan arus listrik yang besar (bisa berskala ratusan, ribuan bahkan ratus ribuan ampere). Untuk mencapai gagasan seperti itu telah banyak para peneliti yang terus mengembangkan hardware pendukung, seperti super capasitor, super battery, dan super switching device

Apa latar belakang penelitian ini.
Technologi is power,  begitulah kira-kira alasan yang kuat untuk kita agar terus mengembangkan perangkat teknologi yang pendukung pembuatan coil gun, apakah dimanfaatkan untuk pembuatan coil gun ataupun tidak. Setidaknya dengan mempelajari coil gun ini, pemahaman kita akan bertambah dan ilmu kita tentang bagaimana caranya membuat sebuah senjata yang berbasis tenaga listrik terus akan berkembang. Sehingga kita tidak terus ketinggalan teknologi dari bangsa-bangsa lainnya.

Apa tujuan dan batasan dari penelitian ini.
Tujuan inti dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cara mengoptimalisasi daya/tenaga listrik untuk dikonversi menjadi tenaga magnet yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai tenaga lontar. Sistem penelitian yang digunakan menggunakan kajian teoritis dengan memanfaatkan pemahamanan matematis dan fisika dalam mencari nilai optimasi dari tenaga listrik ke tenaga magnet.

Tahapan penelitian.
Adapun tahapan pertama dari penelitian ini adalah kajian secara teori, yang dibantu dengan penggunaan software simulasi dan perhitungan. Software yang dibutuhkan untuk kajian ini menggunakan software yang sangat umum. Yaitu Multisim 11 untuk simulasi rangkaian elektroniknya dan excell untuk melakukan perhitungannya. Selain cara konversi energi penulis masih melihat tentang masih adanya kajian tentang kelayakan penggunaan coil gun ini dengan metoda perhitungan medan megnet di sekitar coil (inductor). Sehingga tahapan selanjutnya apakah untuk para peneliti lain atau penulis sendiri, masih terbuka kajian mendalam secara teoritis untuk mencari nilai optimasi dari perancangan/pembuatan coil gun dengan perhitungan medan magnet diseputaran coil. Apabila dua metoda ini berhasil dipecahakan maka akan sangat membantu dalam perancangan dan pembuatan coil gun

Uji Experimentasi
Suatu kepastian untuk menguji keabsahan dari teori yang didapat dengan melakukan uji eksperimentasi. Dengan melakukan experimentasi maka lebih jauh kita akan melihat perilaku dari sistem coil gun ini. Sehingga dengan melakukan eksperimentasi akan didapatkan hasil nyata apakah coil gun sudah layak digunakan untuk keperluan senjata, atau belum.

Kamis, 25 September 2014

Fisika SMA


KELAS X SEMESTER I


BAB I
FISIKA DAN PENGUKURAN

1. Besaran dan Satuan
2. Alat Ukur dan Ketelitian Pengukuran
3. Angka Penting dan Perhitungannya
4. Aljabar Vektor
5. Ulangan Harian I

BAB II
KINEMATIKA GERAK LURUS

1. Perpindahan, Jarak, Kecepatan dan Kelajuan
2. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
4. Ulangan Harian II

BAB III
KINEMATIKA GERAK MELINGKAR

1. Besaran-Besaran dalam Gerak Melingkar
2. Percepatan Sentripetal dan Gerak Melingkar Berubah Beraturan
3. Ulangan Harian III

BAB IV
DINAMIKA PARTIKEL
1. Hukum Gerak Newton
2. Analitis Kuantitatif Dinamika Gerak
3. Ulangan Harian IV



KELAS X SEMESTER II

BAB V
OPTIKA GEOMETRI

1. Pemantulan Cahaya
2. Pembiasan Cahaya
3. Alat Optik
4. Ulangan Harian I




Sistem Perpipaan dan Detail

SISTEM PERPIPAAN DAN DETAIL

Pada dasarnya sistem pipa dan detail untuk setiap industri atau pengilangan tidaklah jauh berbeda, perbedaan-perbedaan mungkin terjadi hanya pada kondisi khusus atau batasan tertentu yg diminta pada setiap proyek.

Pabrikasi pipa dapat dilakukan pada bengkel-bengkel di lapangan atau pada suatu pembuatan pipa khusus di suatu tempat lalu dikirim kelapangan, baik melalui transportasi laut atau darat, sehingga dilapangan hanya merupakan penyambungan saja. Hal ini menguntungkan dari segi waktu, ongkos kerja dan pekerjaan dilapangan. Pemilihan keputusan untuk pabrikasi pipa di suatu bengkel dilapangan atau di suatu tempat di luar lapangan bahkan dinegara lain, memerlukan perhitungan teknis dan ekonomis secara cermat.

Pemasangan pekerjaan perpipaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian sbb:
1. Pipa diatas tanah
2. Pipa dibawah tanah
3. Pipa dibawah air ( didalam air)
Pemasangan sistem perpipaan diketiga tempat ini baik pipa proses ,pipa utiliti mempunyai permasalahan masing-masing dan dalam buku ini hanya akan disinggung butir satu dua.

PEMASANGAN PIPA DI ATAS TANAH

Pemasangan ini dapat dilakukan pada rak pipa (pipe Rack), diatas penyangga penyangga pipa, atau diatas dudukan pipa (sleeper). Pada pemasangan pipa diatas tanah ini dapat pula dimasukkan pipa peralatan (equipment) yaitu yg meliputi pipa kolom dan vesel, pipa exchanger, pipa pompa dan turbin, pipa kompressor dan pipa utilitas. berikut akan dijelaskan sebagai berikut :

Pipa Kolom dan Vesel

Pipa yg akan dipasang pada kolom dan vesel harus ditempatkan secara radial disekitar kolom di bagian jalur pipa, jalan orang, platform dibagian access. Untuk pipa 18" keatas bisa langsung dilas ke vesel, kecuali pertimbangan pemeliharaan dan akan digunakan sambungan flange. Sambungan dalam skirt tidak boleh ditempatkan katup atau flange. Penggunaan vent atmosferis berkatup dan bertudung harus disediakan pada tempat lokasi titik tertinggi dari vessel atau jalur pipa diatasnya, sedangkan drain dipasang pada tempat lokasi terendah yg akan ditentukan oleh P&ID.

Katup pelepas tekanan yg membuang kedalam sistem blowdown tertutup harus ditinggikan guna memungkinkan bagian pengeluaran pengaliran sendiri ke dalam sistem blowdown. Katup pelepas tekanan yg membuang uap ke udara bebas harus dilengkapi dengan pipa paling sedikit tiga meter diatas setiap platform dalam radius 7.5 meter, juga disediakan lubang pembuangan yg besarnya 6 mm(1/4") dibawah pipa guna mencegah akumulasi cairan.

Pipa Exchanger

Pemasangan pipa pada exhcanger tidak boleh dipasang diatas daerah-daerah kanal, tutup shell dan fasilitas fasilitas lain yg telah terpasang pada exchanger atau handling yg suka digunakan. Ruang-ruang bebas untuk pemasangan flange exchanger harus disediakan. Spool dipasang diluar nozzle kapal guna memungkinkan pemindahan bundel pipa exchanger.

Pipa Pompa Dan Turbin

Pipa suction atau pipa yg mengalirkan aliran disebut juga pipa hisap harus diatur sedemikian rupa guna mencegah penurunan tekanan dan kantung uap yg dapat pula menimbulkan kavitasi pada impeler. Apabila perubahan ukuran diperlukan untuk mempercepat atau memperlambat aliran, maka reduser eksentris harus dipakai bilaman kantung tanpa vent tak dapat dihindari. Pemasangan pipa pada pompa dan turbin harus diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk perawatan dan perbaikan. Hal ini penting untuk mencegah pembongkaran besar yg tak perlu pada pemeliharaan dan perbaikan pipa. Saringan permanen dan sementara harus disediakan pada inlet pompa dan turbin. Sedangkan untuk aliran panas dan dingin harus diperhatikan fleksibilitasnya, begitu pula kedudukan-kedudukan penyangga haruslah baik dan dapat mengatasi getaran-getaran yg diakibatkan motor pipa serta aliran.

Pipa Kompresor

Pemasangan pipa pada kompresor harus diatur perbaikan dan pemeliharaannya. Sambungan pipa dengan menggunakan flanges lebih diutamakan demi memperlancar jalannya perbaikan dan pemeliharaan. Pipa hisap (suction) dan buang (discharge) harus benar-benar diperhatikan fleksibilitasnya, terutama untuk temperatur rendah atau tinggi atau tekanan tinggi. Masalah getaran termasuk bagian terpenting pada pipa kompresor ini, akibat adanya beban dinamis yg berhubungan dengan kompresor ini. Karena itu masalah penyangga, guide dan anchor juga harus menjadi perhatianbagian perencana teknik.

Pipa Utilitas

Pemasangan pipa utilitas ini harus benar-benar direncanakan sehingga kebutuhan utilitas di proyek dapat terjangkau penggunaanya. Pipa utilitas seperti apa yg lain haruslah direncanakan beroperasi pada temperatur dan tekanan berapa. Perencanaan sub header haruslah dapat memenuhi daerah equipment proses atau kelompok peralatan lainnya yg memerlukan jalur utilitas. Sambungan cabang haruslah dibuat dari atas header. Apabila aliran utilitas berupa uap jangan lupa membuat kantung kantung uap pada setiap daerah titik terendah dimana aliran akan mendaki dan diperhitungkan tidak boleh lebih dari 40% tekanannya dalam jarak yg dihitung dalam feet.

www.cerdasdansantai.blogspot.com/2012/02/pengetahuan-migas_7395.html

Rabu, 24 September 2014

Sejarah Listrik dan Kehidupan

Banyak perbedaan sejarah tentang awal manusia mengenal kelistrikan, namun yang paling umum dan teraplikasikan adalah dimulai di akhir abad 18 atau awal abad ke 19.

Adalah Alessandro Volta, seorang fisikawan Italia, pada tahun 1800-an telah berhasil membuat baterai untuk pertama kalinya.

Alessandro Volta lahir di Como, Italia, dan pada usia 29 tahun menjadi profesor fisika di Royal School di kota kelahirannya.


Pada tahun 1774, Volta menemukan electrophorus atau sebuah perangkat yang bisa menghasilkan listrik statis. Setelah 5 tahun di Royal School, Alessandro Volta dipanggil untuk menjadi profesor di University of Pavia pada tahun 1779. Di tempat tersebut, dia menemukan “tumpukan volta”, metode praktis pertama untuk memproduksi listrik.

Tumpukan volta dibuat dengan menumpuk piringan tembaga dan cakram seng secara berselingan dengan potongan karton yang dicelupkan dalam air asam ditempatkan di antara kedua piringan tersebut. Tumpukan tersebut mampu menghasilkan arus listrik. Penemuan ini diakui sebagai baterai pertama yang menghasilkan arus listrik secara konsisten dan dapat diandalkan.

Luigi Galvani, yang hidup sezaman dengan Alessandro Volta, sebelumnya mengajukan teori galvanik yang menyatakan bahwa jaringan hewan memiliki beberapa bentuk listrik di dalamnya. Dan untuk membuktikan hal tersebut maka digunakanlah Element Volta kepada jaringan kaki katak, dan terbuktilah bahwa kaki katak dapat terkejut apabila dihubungkan dengan Baterai Volta.

Selang 19 tahun setelah penemuan baterai, listrik belum bisa digunakan untuk apa-apa kecuali menggerakkan jaringan hidup. Pada tahun 1819 seorang ahli sains asal Denmark bernama Hans Christian Oersted menemukan bahwa kemagnetan dapat dipengaruhi oleh arus listrik. Melalui percobaanya Oersted mengalirkan arus listrik diatas kompas, dan mengejutkan ternyata jarum kompas menyimpang, sehingga Oersted menyimpulkan bahwa Listrik dapat menghasilkan kemagnetan. Lalu oersted melanjutkan percobaan sehingga terciptalah elektromagnet besi yang bersifat magnet karena dilingkupi oleh arus listrik.

Percobaan berlanjut ke ilmuan lainnya, yaitu Michael Faraday ilmuwan Inggris yang mendapat julukan “Bapak Listrik”, dua tahun setelah penemuan Oersted yaitu pada tahun 1821 Faraday membuktikan bahwa apabila magnet digerakkan diseputaran kawat maka pada ujung-ujung kawat akan mengalir arus listrik. Inilah yang menjadi lonjakan pengetahuan manusia tentang listrik mulai berkembang. Sehingga betapapun primitifnya dinamo/motor listrik buatan Michael Faraday namun itu tetap jadi tonggak sejarah penemuan listrik dan perkembangannya.

Setelah Faraday ini seolah olah dunia bergerak untuk mencari pemanfaatan listrik, hingga akhirnya muncullah pemanfaatan listrik untuk berbagai keperluan hidup, mulai
  1. Tahun 1829 Samuel Thomas von Sömmering menemukan cikal bakal mesin telegraf
  2. Tahun 1832 Baron Schilling membuat telegraf elektrik pertama
  3. Tahun 1837 oleh Samuel F. B. Morse. Asistennya, Alfred Vail, membuat kode morse dan mematenkan telegraf temuannya.
  4. Pada tahun 1843, seorang penemu asal Skotlandia, Alexander Bain, menemukan sebuah alat yang bisa dikatakan merupakan sebuah mesin faksimil pertama. Ia menyebut penemuannya ini dengan “recording telegraph” (teleraf perekam). Telegraf yang ditemukan Bain ini mampu mengirimkan gambar menggunakan kawat elektrik.
  5. Tahun 1879 Thomas Alfa Edison mematenkan bola lampu pijar temuannya setelah sekian lama percobaan.
  6. Tahun 1883 Thomas Alfa Edison menemukan efek Edison yang merupakan aliran elektron pada tabung udara bertekanan rendah. Ini menjadi titik tolak ditemukannya tabung elektronik yang menjadi dasar berkembangnya teknologi elektronika.
  7. Tahun 1887 Nikola Tesla mengenalkan motor induksi yang bekerja berdasarkan arus bolak-balik (Alternating Current)
  8. Tahun 1888 Berdasarkan paten Nikola Tesla, George Westinghouse membangun Westinghouse Electric & Manufacturing Company's dan membuat generator AC yang lebih efektif dari arus DC yang diperkenalkan oleh Thomas Alfa Edison.
  9. Tahun 1895 Guglielmo Marconi, berhasil mengirim sinyal komunikasi radio dengan gelombang elektromagnet sejauh 1,5 km.
  10. Tahun 1904 John fleming mengaplikasikan efek edison dengan menciptakan dua elemen tabung elektroda yang disebut sebagai diode.
  11. Tahun 1906 oleh Lee De Foret diciptakan 3 element tabung elektron yang disebut triode. tabung vakum tersebut adalah alat yang dapat memanipulasi energi listrik sehingga dapat dikuatkan atau ditransmisikan.
  12. Tahun 1906 fisikawan kelahiran Kanada Reginald A. Fessenden yang pertama kali mentransmisikan suara manusia via radio.
  13. Pada Tahun 1947 ialah  John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley. Bardeen (Ph.D. dalam matematika dan fisika dari Princeton University) menemukan transistor yang selanjutnya membuat dunia kelistrikan serta elektronika berkembang pesat, sebagaimana yang kita rasakan sekarang ini. TV, Komputer, HP, Printer, dll sebagainya.
(Penemu Transistor dan Transistor Pertama kali)



Begitulah sekelumit Sejarah perkembangan dan pemanfaatan energi listrik yang awalnya dianggap kurang bermanfaat karena hanya dapat menggerakkan kaki katak atau membuat sengatan di lidah namun berkat kegigihan dari sebagian orang ternyata listrik merupakan salah satu ciptaan Allah SWT yang memiliki potensi sangat luar biasa untuk manusia.






Selasa, 23 September 2014

Ilmu Perpipaan dalam Migas


Secara umum perpipaan dalam migas dapat dibagi menurut pemanfaatan atau kegunaanya.

Beberapa pengelompokan pembagian pipa adalah:
1. Berdasarkan cara pembuatannya
2. Berdasarkan bahan pembuatnya
3. Berdasarkan fungsi serta peruntukaanya
4. dan lain-lain





Dalam pembuatan pipa terdapat dua jenis pipa, yaitu:
  1. Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambungan  pengelasan)
  2. Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan)
Sedangkan untuk bahan pembuatan pipa secara umum adalah:
  1. Carbon steel
  2. Carbon moly
  3. Galvanees
  4. Ferro nikel
  5. Stainless steel
  6. PVC (Paralon)
  7. Chrom moly
Secara khusus, dan untuk kebutuhan atau fungsi-fungsi tertentu bahan pembuatan pipa dapat dikelompokkan menjadi:
  1. Vibre Glass
  2. Aluminium (Aluminium)
  3. Wrought Iron (besi tanpa tempa)
  4. Cooper (Tembaga)
  5. Red Brass (kuningan merah)
  6. Nickel cooper = Monel ( timah tembaga)
  7. Nickel chrom iron = inconel (besi timah chrom)
Adapun komponen perpipaan berdasarkan spesifikasi standar yg terdaftar dapat dikelompokkan menjadi:
  1. Pipes (pipa-pipa)
  2. Flanges ( flens-flens)
  3. Fittings (sambungan)
  4. Valves (katup-katup)
  5. Boltings (baut-baut)
  6. Gasket
  7. Specials items 
Pemilihan bahan dalam pembuatan instalasi perpipaan harus mengikuti standar code tertentu, seperti ASTM atau ANSI dalam pembagian sebagai berikut:
  1. Perpipaan dalam pembangkitan tenaga
  2. Perpipaan untuk industri dan migas
  3. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah
  4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak
  5. Perpipaan untuk proses pendinginan
  6. Perpipaan untuk tenaga nuklir
  7. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas
Jenis sambungan dalam pipa ada dua:
  1. Sambungan menggunakan las
  2. Sambungan menggunakan ulir
Selain sambungan seperti diatas terdapat pula penyambungan khusus dengan menggunakan pengeleman (perekatan) serta pengkleman (untuk pipa plsatik dan pipa vibre glass).
Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan rendah dan pipa dibawah 2" sajalah yg menggunakan sambungan ulir.

Tipe sambungan cabang:


Tipe sambungan cabang (branch connection)dapat dikelompokkan sbb:
1. Sambungan langsung (stub in)
2. Sambungan dengan menggunakan fittings (alat penyambung)
3. Sambungan dengan menggunakan flanges (flens-flens)

Tipe sambungan cabang dapat pula ditentukan pada spesifikasi yg telah dibuat sebelum mendesain atau dapat pula dihitung berdasarkan perhitungan kekuatan, kebutuhan, dengan tidak melupakan faktor efektifitasnya. Sambungan cabang itu sendiri merupakan sambungan antara pipa dengan pipa, misal sambungan antara header dengan cabang yg lain apakah memerlukan alat bantu penyambung lainnya atau dapat dihubungkan secara langsung, hal ini tergantung kebutuhan serta perhitungan kekuatan.

Diameter, Ketebalan, Schedule :

Spesifikasi umum dapat dilihat pada ASTM (American Society of Testing Materials).Dimana disitu diterangkan mengenai Diameter, Ketebalan serta schedule pipa. Diameter Luar (Outside Diameter), ditetapkan sama walaupun ketebalan (thickness)berbeda untuk tiap schedule. Diameter dalam (Inside Diameter), ditetapkan berbeda untuk setiap schedule. Diameter Nominal adalah diameter pipa yg dipilih untuk pemasangan ataupun perdagangan (commodity). Ketebalan dan schedule, sangatlah berhubungan, hal ini karena ketebalan pipa tergantung daripada schedule pipa itu sendiri.

Schedule pipa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Schedule 5, 10 , 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 160.
2. Schedule standard
3. Schedule Extra strong (XS)
4. Schedule double Extra Strong (XXS)
5. Schedule special

Perbedaan-perbedaan schedule ini dibuat guna :
1. Menahan internal pressure dari aliran
2. Kekuatan dari material itu sendiri (Strength of material)
3. Mengatasi karat
4. Mengatasi kegetasan pipa.

Untuk melihat ukuran diameter, ketebalan, dan schedule dapat dipelajari melalui tabel-tabel..

Sumber: www.cerdasdansantai.blogspot.com/2012/02/pengetahuan-migas.html

Senin, 22 September 2014

PT Transportasi Gas Indonesia

Sumber:
http://www.tgi.co.id/index.php/company-in-brief




PT TRANSPORTASI GAS INDONESIA (TGI atau TRANSGASINDO) merupakan perusahaan pertama di indonesia yang memfokuskan pada kegiatan penyaluran gas alam melalui jalur pipa, apakah itu untuk pasar dalam negeri ataupun luar negeri. Perusahaan ini merupakan salah satu aset vital nasional (Object Vital Asset),  yang menunjang perekonomian bangsa.
Semenjak berdirinya yaitu pada februari 2002, TGI sebagai penyalur gas alam di Indonesia terus mengembangkan pemanfaatan dari penggunaan gas , dan berkomitmen untuk menyalurkan gas dengan cepat, tepat dan aman.

Sampai saat ini TGI mengoperasikan lebih dari 1000 kilometer jalur pipa gas, baik lewat darat ataupun laut (onshore dan offshore), yang menghubungkan Grissik ke Duri dan Grissik ke Singapur. dengan 3 station pendorong (compressor) yaitu, di Sakernan, Belilas dan Jabung (Sumatra), 3 metering station di Duri, Panaran (Batam) dan Pemping (Kepulauan Riau). Selain dari pada itu PT. Transportasi Gas Indonesia telah memiliki perjanjian transportasi gas jangka panjang (Gas Transportation Agreements/GTA) sampai tahun 2023. Dan untuk menghadapi persaiangan kedepan PT.TGI siap untuk menaikkan kinerja dan meningkatkan pelayanan demi memenuhi kebutuhan energi terutama di dalam negeri.


Persiapan yang dilakukan PT.TGI meliputi, pengembangan sumber daya manusia, pemanfaatan dan pengembangan teknologi dan meningkatkan fasilitas pendukung yang terintegrasi guna meningkatkan kinerja perusahaan. Baru-baru ini demi meningkatkan fasilitas dan kemampuan, TGI menambah satu buah kompressor di Jabung station (Sumatra), yang meningkatkan penyaluran gas dari 401.4 MMSCFD, menjadi lebih dari 465 MMSCFD untuk jalur Grissik-Singapur. Dan kedepannya TGI berencana untuk menambah lagi penyaluran gas menjadi sehingga lebih dari 600 MMSCFD.


Komitmen perusahaan untuk meningkatkan pelayanan sepenuhnya telah didukung oleh para pemegang saham: Yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) dengan saham (59,87%), Transasia Pipeline Company Pvt. Ltd (40%), dan Yayasan Kesejahteraan Pegawai and Pensiunan Gas Negara (0.13%).


















Kantor pusat PT.TGI bertempat di Jakarta, tepatnya di

                 Jalan Kebon Sirih Raya No. 1
                 Jakarta 10340, Indonesia
                 phone +62 21 315 8929/ 8939
                 fax +62 21 310 3757/ 3545
                 public.relations@tgi.co.id
                 www.tgi.co.id

Dan memiliki 4 Regional Office dan satu Gas Transportation Manajemen (GTM), yaitu:

1. Gas Transportation Management (GTM)/Gas Control Room (24 hoour)

2. Regional Office I. Jambi Office (bersebelahan dengan GTM)
3. Regional Office II. Belilas Gas Booster Station (BOSTON)
4. Regional Office III. Pekanbaru Office
5. Regional Office IV. Batam Office

Link www.tgi.co.id/index.php/contact-us