Minggu, 15 Juni 2014

Merancang dan Membuat Lampu Flip-Flop dengan Banyak Lampu

Lampu Flip-Flop atau kelap-kelip banyak digunakan orang untuk memeriahkan suasana, Seperti pada penjualan pulsa, toko, tempat-tempat hiburan, pasar malam dan lain sebagainya. Banyak dibuat orang berbagai model untuk membuat lampu-lampu tersebut. Yang sering jadi pertanyaan adalah bagaimana caranya merancang banyak lampu untuk dapat kelap-kelip secara bergantian.

Pada dasarnya rangkaian untuk membuat lampu LED menyala kelap-kelip dengan jumlah yang banyak adalah mirip atau sama dengan rangkaian Flip-Flop untuk sedikit lampu, hanya saja ukuran komponen-komponennya saja yang dibedakan. Sebagai Contoh, rangkaian yang biasa digunakan untuk membuat flip-flop adalah sebagai berikut:


Maka untuk membuat flip-flop dengan banyak lampu nilai R1 dan R2 nya harus diubah/disesuiakan dengan jumlah lampunya. Untuk mengatasi hal ini saya menggunakan Trimpot yang diserikan dengan R1 dan R2 sehingga rangkaian diatas menjadi seperti berikut:

Sabtu, 14 Juni 2014

Cara mudah menentukan tingkatan (level) air di dalam tandon air

Biasanya tandon air selalu diletakkan di ketinggian, dan dalam pengisiannya atau penentuan jumlah air di dalam tandon selalu menggunakan perasaan, kalau sudah meluber berarti penuh dan bila alirannya sudah kecil berarti airnya perlu diisi lagi. Tetapi bagi yang mau kreatif ada cara paling gampang menentukan berapa level air di dalam tandon. Saya sudah mencobanya dan sangat bermanfaat sekali apalagi kami selalu ngantri dalam mengisi air dengan 14 rumah lainnya, apabila sudah setengah maka kami mulai nyusun nomor antrian jadinya gak sampe kehabisan air.

Cara pertama yang saya lakukan adalah dengan memasang slang transparan disamping tandon air, cara ini ternyata ada kelemahannya, untuk awal-awal memang bisa melihat berapa level air di dalam tandon, tetapi lama-kelamaan slangnya lumutan dan airnya tak tampak lagi.

Cara kedua dan masih efektif sampe sekarang (sudah 2 tahun) gak pernah bermasalah atau rusak yaitu dengan menggantungkan sebuah botol minuman ukuran sedang di luar tandon dan minuman berukuran besar di dalam tandon, botol minumannya diisi air biar agak berat dikira-kira aja berapa airnya. Jadi jika air penuh maka botol minuman yang menjadi indikator ini turun dan jika air kosong naik, tinggal di letakkan di dekat tiang dan diberi label dimana FULL dimana Kosong. Lihat gambar berikut:

Gambar 1
Botol minuman ukuran besar berisi air terapung di dalam air



Gambar 2
Pengubung level air di dalam tandon ke indikator di rumah

Gambar 3
Indikator level air yang diletakkan di dalam rumah 
(terlihat air di tandon penuh karena botol minumannya dibawah/turun)




Jumat, 13 Juni 2014

Membuat Charger Battrei (AKI) Sederhana dengan Indikator

Tahapan-tahapan untuk membuat charger Aki adalah sebagai berikut:

Menurunkan tegangan 220 VAC menjadi minimal 15 VAC dan maksimum 18 VAC. 

Menggunakan Trafo, Usahakan minimal setengah dari kapasitas arus battrai. Contoh jika batrai  motor 6 Ah maka minimal menggunakan Trafo 3 A. Jika akan mengecas Battrai 10 Ah maka minimal menggunakan Trafo 5 A.

Menyearahkan arus AC, 
Menggunakan setidaknya 4 Buah Dioda (Penyearah arus penuh) sesuaikan dioda yang digunakan dengan arus trafonya. Jika Trafo 3 A maka minimal dioda 3 A dan seterusnya. lebih praktis lagi menggunakan Dioda Bridge/Sisir banyak dijual dipasaran. Serta sebuah Capasitor Usahakan dengan Capasitar Besar dan Tegangan Pengisian yang sesuai. Contoh Capasitor 2200 uF dengan tegangan 25 VDC.

Membuat Indikator Pengecasan, 
Untuk mengetahui apakah battrai yang kita cas sudah penuh atau belum. Jika ingin murah dan gampang Cukup menggunakan Sebuah Resistor, LED dan Dioda Zener 12 V. Aki normal memiliki tegangan kerja antara 12,3 - 12,6 Volt (no charge) tetapi apabila di charge Aki terisi penuh jika mencapai tegangan 14,0 - 14,4 Volt jangan lebih karena akan dapat merusak aki. Tegangan LED dan Dioda Zener yang digunakan haruslah mencapai tegangan pengisian Aki, jika menggunakan Zener 12 Volt maka LED yang digunakan adalah yang berwarna min kuning atau max biru, karena tegangan kerja LED kuning atau biru berkisar lebih dari 2 Volt yang mana jika 12 + 2 akan menghasilkan 14 Volt. Sedangkan fungsi resistor disini adalah sebagai pembatas arus, jika resistor tidak kita gunakan maka zener dan LED akan jebol/rusak.




Cara menghitung ukuran Resistor yang digunakan adalah sebagai berikut, Ukurlah tegangan keluaran dari Ujung-ujung dioda yang telah diparalel dengan Capasitor, Misalkan keluarannya 16 Volt, maka kurangi 14,2 volt, dihasilkan 1,8 volt. 1,8 volt dibagi dengan 20 mA (arus yang mengalir di LED) maka diperoleh 90 ohm.

Merangkai komponen:
Setelah penjelasan diatas, maka diperlukan komponen-komponen standar untuk membuat cas aki adalah:
1. Trafo 5A
2. Dioda Bridge 6 A
3. Capasitor 2200 uF 25 V
4. LED Kuning
5. Dioda Zener 12 V
6. Resistor 90 ohm 1/2 watt
7. Sekring/Fuse 6 A

Note: Sekring atau fuse sangat diperlukan karena dimaksudkan untuk menjaga rangkaian dari konsleting. Jika seseorang teledor salah dalam menempatkan positif dan negatif Aki pada positif dan negatif charger maka akan terjadi konsleting yang mengakibatkan komponen komponen charger ini rusak.

Diagram Rangkaian


Contoh Rangkaian yang sudah Jadi

Membuat alat penyaring air dari paralon

Kebetulan saya tinggal di daerah yang airnya rada keruh, tetapi ga keruh keruh amat. Pada awalnya istri saya kalau mau masak air buat wedang panas pasti selalu menggunakan air galon, trus kalo nyuci baju pasti ntar kainnya apalagi yang putih jadi kekuning-kuningan.

Jadi ketika orang tua saya mampir kerumah ngomong gini, wo mbok buatkan saringan air. Setelah itu saya mulai mencari referensi, maka saya dapat ide untuk membuat saringan air dari paralon bekas, kebetulan dapat, ukurannya 2,5 inch. Mulailah saya bereksperimen.

Pertama, Paralon tadi saya potong menjadi berukuran + 1 m, lalu saya isi ijuk, kerikil dan pasir sampai penuh, perbandingannya dikira-kira saja. Saya coba untuk menyaring air, ternyata bisa namun dua hari kemudian mampet, air yang keluar terlalu kecil. Akhirnya saya bongkar lagi dan saya kepikiran menggunakan spon penyaring yang biasanya di gunakan untuk menyaring air di aquarium, dan pasir saya hilangkan, saya hanya menggunakan ijuk dan spon tersebut.

Singkat cerita saya coba dan hasilnya. MANTAB, air yang keluar makin hari makin bening dan tidak kecil-kecil amat. Finalnya saya telah membuat 3 tipe saringan air hasil permintaan dari kakak ipar saya dan mertua saya. Bagaimana bentuknya kawan-kawan bisa lihat pada gambar-gambar berikut:

Gambar 1
Ini yang saya punya saya taruk di dapur, 
jadi kalau mau air bening untuk masak tinggal putar stop krannya aja, Praktis.
Paralon sebelah kiri diisi ijuk sampe penuh dan kanan diisi spon penyaring aquarium setengah saja.



Gambar 2



Gambar 3




Kamis, 12 Juni 2014

Mengatasi listrik yang anjlok akibat Tarikan TV

Kebetulan kakak Ipar saya baru membangun rumah, karena rumah kami berdekatan dan listrik dari PLN belum masuk maka untuk sementara kakak ipar saya menyambung listrik dari rumah saya. Selama 2 bulan tidak ada satu masalah apapun. Dan akhirnya masuklah listrik dengan sistem pembayaran Prabayar (PULSA). Senang lah memiliki listrik sendiri tidak numpang lagi, namun ketika akan menghidupkan TV, MCB atau breaker depan kok jatuh terus, padahal listriknya sudah 900 watt sama dengan listrik dirumah saya (tempat menyambung pertama). Aneh ya???

Lalu kami datangilah petugas yang memasang listrik tersebut dan dicek-cek, tidak ada masalah apa-apa, namun MCB tetap jatuh jika akan menghidupkan TV. Maka kami tanyakanlah, bisa gak MCBnya diganti, dia bilang gak bisa karna artinya sama dengan menambah daya?... saya sedikit curiga ada permainan PLN disini, katanya 900 watt, bisa jadi cuma 500 watt atau bahkan kurang. tetapi terserah lah, secara pembayaran kami tetap tidak dirugikan cuma masalahnya ya itu, kurang puas pake listrik.

Maka ingatlah saya, dulu ketika di Jogja juga pernah mengalami hal yang sama, waktu itu solusinya yaitu alat yang namanya Inverator (Slow Start). Maka kelilinglah saya ke setiap toko elektronik di Pangkalan Kerinci Riau mencari inverator tersebut. Hasilnya Nihil, bahkan banyak toko yang ga tau apa itu inverator. Waduh pikir saya, setelah berkeliling mampirlah kewarnet, tanya paman google bagaimana mengatasi hal tersebut, cari-cari yang gampang, ternyata nemu. yaitu serikan resistor 20 ohm 20 watt dengan TV tersebut.


Pertama saya buat sendiri resistor tersebut menggunakan kawat nikelin (berhambatan) yang ada pada solder gak terpakai lagi. Saya ambil resistansi kawat tersebut 20 ohm, saya masukkan kedalam paralon dan saya cor pake semen. Lihat Gambar 1.


Ternyata setelah selesai di cor nilai hambatannya berubah menjadi 25 ohm. kok bisa ya?? akhirnya saya coba juga. Eh.. ketika resistor dinamit itu diserikan dengan TV dihidupkan memang MCB ga jatuh, tetapi TVnya juga ga hidup, he he he... Percobaan I GAGAL.

Berikutnya Pergilah saya ke toko komponen elektronika, saya beli 2 buah resistor keramik 5,6 ohm 10 watt dan 6,8 ohm 15 watt satu buah, saya serikan dan selotip sehingga jadilah resistor 18 ohm 35 watt. Jadilah Seperti Gambar 2.

Saya serikan dengan TV, waw... mantap. TVnya nyala dan MCBnya gak njeglek lagi. Eksperimen Berhasil. hahaha...