Sabtu, 10 Maret 2018
Kamis, 08 September 2016
Mewujudkan Transformasi Perusahaan Melalui Nilai-nilai Integritas, Efisiensi, Bersinergi dan Berbagi
Apa yang dimaksud dengan transformasi perusahaan?
Kata transformasi mengingatkan akan film fiksi hollywood yang berjudul Transformer yang merupakan robot alien bersifat
seperti makhluk hidup dan dapat berubah wujud dalam menghadapi berbagai
rintangan. Dengan analogi tersebut, transformasi perusahaan dapat diartikan
sebagai bentuk perubahan-perubahan yang dilakukan sebuah perusahaan dalam
menghadapi berbagai rintangan untuk meningkatkan kemajuan perusahaan itu
sendiri dan meningkatkan daya juangnya dalam menghadapi persaingan yang semakin
ketat.
Apa saja peran-peran
karyawan dalam proses transformasi perusahaan?
Diibaratkan
perusahaan seperti permainan catur maka karyawan adalah pion-pion. Walaupun
pion adalah bidak terendah dalam permainan catur namun perannya tidak bisa
disepelekan, begitupun karyawan. Peran karyawan dalam sebuah perusahaan
sangatlah besar. Pion harus selalu maju tidak boleh mundur dan bisa naik
pangkat menjadi apa yang diinginkan dengan syarat sampai ke posisi terdepan, begitupun karyawan harus selalu maju tidak boleh mundur, menatap
kedepan sehingga transformasi perusahaan kearah yang lebih baik dapat diikuti
dan diimbangi oleh karyawannya. Peran karyawan dalam bertransformasi adalah dengan
selalu meng-upgrade diri baik dengan banyak membaca, bekerja giat, tepat waktu,
disiplin dan mudah diatur yang mana hal tersebut akan berdampak baik bagi karyawan
tersebut dan bagi perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan yang semakin
ketat.
Bagaimanakah bentuk kontribusi dari karyawan dalam mendukung keberhasilan proses transformasi perusahaan?
Pertanyaan ini mirip dengan pertanyaan sebelumnya. Sulit membedakan antara peran atau kontribusi, kontribusi yang diberikan oleh karyawan bisa berarti peran yang diberikan, sehingga sama dengan pertanyaan sebelumnya yaitu patuh terhadap keputusan yang dilakukan oleh atasan (Decision maker) selalu meng-upgrade diri, bekerja giat, tepat waktu, melakukan suatu tindakan dengan mempertimbangkan mana yang lebih penting dan harus didahulukan dan mana yang belum terlalu penting sehingga bisa di tangguhkan, dan lain sebagainya.
Kenapa harus mengedepankan prinsip-prinsip integritas, efisiensi, sinergi dan berbagi dalam proses transformasi perusahaan?
Prinsip-prinsip
seperti integritas, efisiensi, sinergi dan berbagi adalah mentalitas yang baik
dan utama yang sangat penting dalam mencapai tujuan transformasi perusahaan
kearah yang lebih baik. Jika perusahaan ingin bertransformasi tetapi tidak
mengedepankan mentalitas tersebut maka ditakutkan transformasi yang di
gadang-gadangkan akan sia-sia belaka. Bisa diibaratkan mentalitas tersebut
adalah tangga untuk mencapai transformasi perusahaan kearah yang lebih baik.
Usaha apa saja yang harus dilakukan untuk membangun
sinergi karyawan dengan manajemen kaitannya dengan transformasi perusahaan?
Menurut
hemat saya filosofi pendidikan yang di kenalkan oleh Ki Hajar Dewantoro bisa
diterapkan untuk membangun sinergi karyawan dengan manajemen sehingga apapun
yang diinginkan perusahaan demi kemajuan bersama akan mudah diwujudkan. Ada
tiga filosofi pendidikan yang di kenalkan oleh Ki Hajar Dewantoro, ING NGARSO SUNTOLODO, ING MADYO MANGUN KARSO,
TUT WURI HANDAYANI (Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di
belakang memberi dorongan). Jika kebetulan kita di
amanahi menjadi Pimpinan hendaknya memberikan teladan kepada bawahan, apa yang
akan dilakukan bawahan kita dahulu yang melakukannya. Berikutnya apabila kita
memiliki pengalaman lebih, ilmu yang bermanfaat maka selayaknya dapat
memberikan masukan/nasehat kepada karyawan lain dan tentunya dengan cara yang
bijak. Dan yang terakhir adalah karyawan yang kebetulan di posisi yang paling
bawah atau paling junior, hendaknya selalu mendukung setiap kebijakan yang
diberlakukan di tingkat manajemen demi kemajuan bersama.
Bowo Suranto
CONNECT edisi ke-31/ Desember 2015-Maret 2016
Rubrik Suara Kita
Langganan:
Postingan (Atom)